GONDANGLEGI – Kabupaten Malang patut berbangga mempunyai SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi. Sebab, prestasi yang diukir sekolah itu cukup banyak. Bahkan ke depan, SMK yang kerap dipanggil SMK Mutu itu akan menambah catatan prestasi. SMK Mutu berencana akan membangun laboratorium energi terbarukan. Apabila selesai dibangun, sekolah yang beralamat di Jalan K.H Ahmad Dahlan Gondanglegi tersebut menjadi satu-satunya sekolah yang mempunyai konsep laboratorium.
Sebab, laboratorium energi terbarukan saat ini hanya direncanakan untuk dibangun di dua tempat. Yaitu di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan di SMK Mutu Gondanglegi saja. Pencetus ide pembangunan laboratorium itu ialah Prof Dr Eng Imam Robandi, Guru Besar Teknik Elektro ITS sekaligus Direktur Dikdasmen Muhammadiyah Jatim.
Dijelaskan Imam, konsep laboratorium energi terbarukan ini berarti membangun energi yang tidak habis-habis. ”Mengusahakan membuat energi yang bisa diperbarui, istilah bahasa Inggris-nya renewable energy,” kata Imam usai bedah buku di SMK Mutu Sabtu (17/5) .
Energi yang dihasilkan menurutnya, seperti energi angin, matahari, ombak, dan sebagainya. Melalui laboratorium itu, nantinya mahasiswa-mahasiswa di Jawa Timur bisa menjadikan SMK Mutu untuk menjadi rujukan dalam melaksanakan tugas kuliah. Bahkan secara khusus, Imam meminta agar Pahri SAg MM, Kepala SMK Mutu segera membangun guest house, supaya bisa menampung pengunjung. Dengan begitu, selain menjadi tempat bersekolah, SMK Mutu juga bisa menjadi media wisata studi di Jawa Timur.
Tak ketinggalan, Imam juga menyampaikan bahwa akan segera merealisasikan program pembangunan gedung 7 lantai di SMK Mutu. Program tersebut resmi dimulai, dengan ditandai penandatanganan MoU (memorandum of understanding) yang dilakukan pihak SMK Mutu dengan pelaksanan pembangunan. Ide pembangunan gedung 7 lantai yang dikeluarkan Imam itu digadang-gadang akan menjadi gedung sekolah tertinggi di Indonesia. ”Indonesia negara yang hebat, jadi harus mengumpulkan sekolah yang hebat pula,” imbuh Imam. Mengapa dipilih SMK Mutu, Imam mempunyai alasannya. Itu karena dia ingin memajukan sekolah-sekolah yang berada di perkampungan. Sebab, selama ini stigma masyarakat, menurutnya, masih terpaku di sekolah-sekolah yang terletak di perkotaan saja.
Setelah resmi melakukan penandatanganan MoU, pembangunan akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. ”Kami mengontrak tim konstruksi, tim perencana, dan tim pengawas selama 8 bulan,” terang Pahri. Apabila pembangunan masih memerlukan waktu tambahan, nantinya akan ditambah jangka waktunya hingga maksimalnya selama 12 bulan.
Referensi : radarmalang.co.id
EmoticonEmoticon